Alasan Kenapa Harga Smartphone Android Turun Drastis
Di zaman yang modern ini, perkembangan smartphone Android yang begitu cepat, bak dua mata pisau. Di satu sisi konsumen dimanja dengan beragam pilihan ponsel dan fitur-fitur baru yang mengagumkan. Namun, di sisi lain harga jual kembali smartphone seperti "tak ada harganya". Contohnya adalah siapa sih yang enggak senang kalau habis beli HP baru, apalagi jika belinya dari hasil kerja keras sendiri.
Nah setelah dipakai beberapa bulan, ternyata kamu kepincut nih dengan desain smartphone baru yang lebih kece dan fitur yang terlihat lebih canggih. Kamu pun berniat untuk menjual smartphone lama. Sayangnya kamu harus menerima kenyataan pahit, karena harga jual smartphone kamu turun drastis bahkan hingga setengahnya. Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Yuk kita bahas bersama Jaka, inilah 6 alasan kenapa harga second smartphone Android anjlok.
1. Smartphone Baru Bertaburan
Para vendor pembuat smartphone Android harus bersaing satu sama lain, mereka pun punya strategi jitu masing-masing. Salah satunya adalah melepas produk baru ke pasar sesering mungkin, bahkan dengan harga yang menggoda. Konsumen atau lebih tepatnya calon pembeli jelas diuntungkan bukan? Tetapi tidak demikian dengan pelanggan dengan smartphone lama mereka, yang baru sebentar sudah terlihat kuno. Pun demikian pas dijual, tidak mendapatkan harga yang layak. Hanya pakai beberapa bulan, penurunan harganya bisa berkurang 30-50%.
2. Merek Cukup Berpengaruh Besar
Tak dipungkiri, merek atau brand smartphone cukup berpengaruh besar dan memiliki nilai jual lebih. Merek terkenal seperti Samsung dan Apple misalnya, cenderung lebih mudah dijual karena sudah terbukti kualitasnya daripada smartphone dengan brand yang baru naik daun atau yang kurang dikenal.
3. Turunnya Harga dengan Cepat
Ketika vendor merilis smartphone baru dan membuka pre-order, biasanya terdapat potongan harga dan bonus tertentu yang sangat menggiurkan. Sayangnya tak berselang lama harga smartphone tersebut bukannya naik ke harga normal yang dijanjikan, melainkan turun. Hal inilah yang membuat harga smartphone second-nya belum apa-apa sudah turun drastis.
4. Popularitas Smartphone
Di pasar smartphone tanah air, tren smartphone berganti dengan cepat. Awal mula smartphone Android murah di mulai dengan hadirnya Motorola Moto G, kemudian ASUS Zenfone 4, 5, dan 6 yang mengguncang penikmat gadget di Indonesia. Tak lama langsung dihantam dengan Xiaomi Redmi 1s dan sekarang smartphone Android murah berkualitas harga 1 jutaan sudah banyak sekali bertebaran.
Nah beberapa tipe tertentu yang sedang booming, biasanya harga second-nya cenderung stabil karena banyak juga yang mencari barang bekasnya. Sebaliknya smartphone yang tidak disukai pasar, harga second-nya pun akan terjun bebas. Tentunya harga smartphone yang lebih mahal, nilai penurunan harganya akan terasa lebih besar, meskipun secara presentase tak jauh beda.
5. Garansi
Harga smartphone dengan garansi resmi memang jauh lebih mahal dibandingkan smartphone yang sama dengan garansi distributor. Tunggu dulu, ibarat kamu beli smartphone tidak resmi adalah sama saja tidak ada garansi. Jika ada kerusakan dikemudian hari, bakal sangat repot dan sulit di klaim garansinya. Pun demikian harga jualnya, yang pasti turun drastis. Oleh karena itu, belilah smartphone dengan garansi resmi dan punya layanan service center yang bagus.
6. Harga Bekas iPhone Lebih Stabil
Persaingan keras smartphone Android memang dalang dari jatuhnya harga ponsel bekas. Hal ini berbeda dengan smartphone besutan Apple yakni iPhone yang harga bekasnya tergolong bagus. Pasalnya, Apple memperbarui produknya setahun sekali. Sebagai contoh, iPhone 5s dari tahun 2013 masih diburu dan di Indonesia kini harganya sekitar Rp 4,5 jutaan, sementara harga second bergaransi Rp 4 juta juga pasti jadi rebutan dan yang sudah tidak bergaransi berkisar 3,5-4 jutaan.
Itulah 6 alasan kenapa harga bekas smartphone Android terjun bebas. Kalau mau ngikutin perkembangan smartphone mah enggak ada habisnya, karena tipe baru keluar tanpa henti yang membuat HP lama terasa cepat kuno. Meski begitu, kalau spesifikasinya masih oke dan masih berfungsi dengan baik tanpa masalah kenapa harus ganti HP baru? Jangan budayakan sifat konsumtif ya, yang terpentingkan fungsinya bukan yang lain.
Nah setelah dipakai beberapa bulan, ternyata kamu kepincut nih dengan desain smartphone baru yang lebih kece dan fitur yang terlihat lebih canggih. Kamu pun berniat untuk menjual smartphone lama. Sayangnya kamu harus menerima kenyataan pahit, karena harga jual smartphone kamu turun drastis bahkan hingga setengahnya. Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Yuk kita bahas bersama Jaka, inilah 6 alasan kenapa harga second smartphone Android anjlok.
1. Smartphone Baru Bertaburan
Para vendor pembuat smartphone Android harus bersaing satu sama lain, mereka pun punya strategi jitu masing-masing. Salah satunya adalah melepas produk baru ke pasar sesering mungkin, bahkan dengan harga yang menggoda. Konsumen atau lebih tepatnya calon pembeli jelas diuntungkan bukan? Tetapi tidak demikian dengan pelanggan dengan smartphone lama mereka, yang baru sebentar sudah terlihat kuno. Pun demikian pas dijual, tidak mendapatkan harga yang layak. Hanya pakai beberapa bulan, penurunan harganya bisa berkurang 30-50%.
2. Merek Cukup Berpengaruh Besar
Tak dipungkiri, merek atau brand smartphone cukup berpengaruh besar dan memiliki nilai jual lebih. Merek terkenal seperti Samsung dan Apple misalnya, cenderung lebih mudah dijual karena sudah terbukti kualitasnya daripada smartphone dengan brand yang baru naik daun atau yang kurang dikenal.
3. Turunnya Harga dengan Cepat
Ketika vendor merilis smartphone baru dan membuka pre-order, biasanya terdapat potongan harga dan bonus tertentu yang sangat menggiurkan. Sayangnya tak berselang lama harga smartphone tersebut bukannya naik ke harga normal yang dijanjikan, melainkan turun. Hal inilah yang membuat harga smartphone second-nya belum apa-apa sudah turun drastis.
4. Popularitas Smartphone
Di pasar smartphone tanah air, tren smartphone berganti dengan cepat. Awal mula smartphone Android murah di mulai dengan hadirnya Motorola Moto G, kemudian ASUS Zenfone 4, 5, dan 6 yang mengguncang penikmat gadget di Indonesia. Tak lama langsung dihantam dengan Xiaomi Redmi 1s dan sekarang smartphone Android murah berkualitas harga 1 jutaan sudah banyak sekali bertebaran.
Nah beberapa tipe tertentu yang sedang booming, biasanya harga second-nya cenderung stabil karena banyak juga yang mencari barang bekasnya. Sebaliknya smartphone yang tidak disukai pasar, harga second-nya pun akan terjun bebas. Tentunya harga smartphone yang lebih mahal, nilai penurunan harganya akan terasa lebih besar, meskipun secara presentase tak jauh beda.
5. Garansi
Harga smartphone dengan garansi resmi memang jauh lebih mahal dibandingkan smartphone yang sama dengan garansi distributor. Tunggu dulu, ibarat kamu beli smartphone tidak resmi adalah sama saja tidak ada garansi. Jika ada kerusakan dikemudian hari, bakal sangat repot dan sulit di klaim garansinya. Pun demikian harga jualnya, yang pasti turun drastis. Oleh karena itu, belilah smartphone dengan garansi resmi dan punya layanan service center yang bagus.
6. Harga Bekas iPhone Lebih Stabil
Persaingan keras smartphone Android memang dalang dari jatuhnya harga ponsel bekas. Hal ini berbeda dengan smartphone besutan Apple yakni iPhone yang harga bekasnya tergolong bagus. Pasalnya, Apple memperbarui produknya setahun sekali. Sebagai contoh, iPhone 5s dari tahun 2013 masih diburu dan di Indonesia kini harganya sekitar Rp 4,5 jutaan, sementara harga second bergaransi Rp 4 juta juga pasti jadi rebutan dan yang sudah tidak bergaransi berkisar 3,5-4 jutaan.
Itulah 6 alasan kenapa harga bekas smartphone Android terjun bebas. Kalau mau ngikutin perkembangan smartphone mah enggak ada habisnya, karena tipe baru keluar tanpa henti yang membuat HP lama terasa cepat kuno. Meski begitu, kalau spesifikasinya masih oke dan masih berfungsi dengan baik tanpa masalah kenapa harus ganti HP baru? Jangan budayakan sifat konsumtif ya, yang terpentingkan fungsinya bukan yang lain.
Comments
Post a Comment