Posts

Showing posts from February, 2013

My Life is Dream : BAB VIII ( Serangan Robot Menggila )

Image
Ini seri ke 8. Mudah-mudahan tidak mengecewakan. Sebenarnya aku sudah capek membuatnya. Tapi karena kalian minta kelanjutannya, aku akan berusaha membuatnya sepenuh hatiku. Cie  elah,,,,,Oming lebay. Starring : Me, Echik, Putri, Yulia, Yuni, Dian,  CCP Band. Coming soon : Yena, Riza, Eka. Written By : Mingming Potter. Mohon maaf bila ada kesalahan penulisan dan ketidaksinambungan cerita!!! *Selamat Menikmati* ~~~Airport Incheon~~~ "Duh, ngantuk banget nih, jam berapa sekarang chik?" tanyaku sambil mengusap air mata yang semalaman mengucur deras. "Masih jam 2 pagi ni.....huam aku juga ngantuk!" Echik menguap. "Bentar, aku sms Putri dulu...sehabis itu baru ke hotel!" seru Dian. "Ah, baru pertama ke Korsel, serasa ingin melancong saja!" kata WS. "Iya nih, tapi dingin banget disini, brrrrrr!" Wahma menggigil kedinginan. "Keren sekali bandaranya, bersih dan canggih!" kata BJ kagum. "Sudah, ayo sekarang kita ke hotel!" ser

My Life is Dream : BAB VII ( The Step Sister / Saudara tiri )

Image
Ini adalah serial ke 7. Tapi aku menunda episode terakhir dari ceritaku ini yang semula di BAB 7 menjadi BAB 8 atau BAB 9 tergantung situasi kondisi. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini.  Dan, apabila terdapat kesalahan penulisan maupun ketidaksinambungan cerita, mehon dimaafkan. ***************************************************** ~~~Markas CCP~~~ Pagi hari, kami berdiskusi lebih awal dari biasanya. Fajar belum menampakkan senyuman manisnya. Suara ayam berkokok belum terdengar dalam pendengaranku. Saat itu Echik, Yulia dan Putri tak kunjung datang dalam rinai hujan yang perlahan turun deras. Hasil diskusi menyatakan bahwa beberapa dari kami akan pergi ke Korea. Namun, sesuatu yang buruk telah terjadi ketika aku mengucapkan sebuah kalimat yang tak seharusnya kuucapkan. "Duh, aku tidak punya uang!" aku mencoba mengelak keinginan CCP untuk menyumbang. "Bukankah tak adil jika hanya kami yang mengeluarkan uang untuk pergi ke Korea? apa kau tak memikirkan biaya

My Life Is Dream : BAB VI ( Rahasia Rumah Tua / The Secret House )

Image
Entah, apa kalian bisa menikmati cerita ini, yang jelas aku membuat cerita ini hanya dalam waktu semalam! Jika ada kesalahan penulisan maupun ketidaksinambungan cerita, mohon dimaafkan! Hari ini, merupakan hari kedua bagi kami untuk menyelesaikan misi penting ini. Setiap malam, aku selalu berpikir strategi apa yang harus dilakukan dalam misi ini. Pusing tujuh keliling hanya mencari seorang anak yang malang diluar sana. Pagi itu, aku mencoba menelpon Putri untuk menanyakan idenya. "Halo.........! "Halo, kenapa Ming?" tanya Putri "Apa kau sudah mendapatkan ide? atau mungkin Dian dan yang lainnya sudah memberimu ide?” tanyaku. "Belum, tadi Dian meminta datang ke markas ,  untuk membicarakan strategi yang paling efektif, dan kali ini takkan ada rujak, hahahaha! seru Putri. "Apa kau sudah diberi tahu Echik, kalau Yuni dan Yulia ikut dalam misi kita? tanyaku "Ha..... Yang benar? Yuni dan Yulia teman SMP kan? tanyanya. "Iya Tik, kapan kita kumpul

My Life is Dream : BAB V ( Rujak Pembawa Kenangan )

Image
Cerita ini adalah bab ke 5 dari 7 bab yang hendak aku buat. Mudah-mudahan kalian yang membaca dari setiap bab bisa menyukai semuanya. Saya tetap berpesan, jika ada kata-kata yang kurang berkenan dan ketidaksinambungan cerita mohon dimaklumu ( penulis masih belajar ) "Kring.......kring......kring"  aku mendapatkan SMS dari Dian. *Jam 10, kumpul di markas CCP di jalan Kembang Rampe No. 114 Dalung ya* Tepat pukul 10, aku pun berangkat. Keadaan jalan tak cukup ramai sehingga memudahkanku untuk melaju kencang. Jarak yang dekat membuatku sampai dalam waktu 10 menit. Aku tiba disebuah rumah megah diitari pepohononan di depan tembok pagar. Pintu gerbang berukiran bali berwarna kuning keemasan membuat  glamor pandanganku. Aku menaruh sepeda motorku di depan pintu gerbang yang tertutup rapat. Aku memencet bel dan mencoba menggunakan intercom. Tak beberapa lama kemudian, Dian pun keluar. "Cepat masuk, yang lain sudah menunggu!" seru Dian "Baiklah,...!" jawabku. Ekste

My Life is Dream : Bab IV ( Save Our Dream )

Image
"Pyang...." Terdengar suara genting mengganggu tidur panjangku. Aku menyadarkan diri setelah menyenggol sebuah gelas kaca. "Duh, pagi-pagi sudah membuat ulah" bicaraku dengan sendirinya. "Waduh, aku lupa kalau pagi ini ada konser yang harus kuhadiri" pikirku Aku bergegas mengambil sapu lidi yang berada di bawah kasur. Pecahan demi pecahan aku pungut dengan hati-hati. Sampai pecahan terakhir, terdengar suara Handphone berdering. Segera mungkin aku mengambilnya. Aku mendapatkan SMS dari Putri. "Lo, bukannya aku belum memberi nomor telpon ke Putri ya?" pikirku. *Dari Utik* {cepat datang sekarang, agar tidak ramai} Mendengar hal itu, tanpa basa-basi aku bersiap-siap menuju lokasi. Dengan berpakaian sederhana namun menarik untuk dilihat. Kaos biru dan celana putih panjang dihiasi motif-motif modern akan menggairahkan penampilanku. "Mana mungkin, aku bertemu dengan temanku dengan pakaian tidur, haha" pikirku "Bu, Pak, aku pamit keluar du